Monday, November 12, 2012

Ringkasan Pertemuan 6

Standar Isi

Pada pertemuan kali ini membahas mengenai standar isi pendidikan yaitu, pengembangan kurikulum, kerangka dasar, dan lain-lain.

Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses yang merencanakan suatu alat pendidikan yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat memeberikan kondisi belajar mengajar yang baik.

Pendekatan Pengembangan Kurikulum adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode yang tepat, yaitu dengan:
1. Pendekatan yang berorientasi pada bahan pelajaran
2. Pendekatan yang berorientasi pada tujuan
3. Pendekatan dengan pola organisasi bahan

Prinsip pengembangna kurikulum
1. Berpusat pada potensi
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan iptek
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Prinsip pelaksanaan kurikulum
1. Siswa harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas.
2. Menegaskan 5 pilar belajar.
3. Peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan dan percepatan.
4. Suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat.

Struktur kurikulum
1. Kedalaman muatan kurikulum dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai siswa dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.
2. Merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran
3. Kompetensi terdiri dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang diseimbangkan dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
4. Muatan lokal dan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum sekolah.
5. Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
6. Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah.
7. Diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas serta jenjang pendidikan.

Beban belajar diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sistem Tatap Muka (TM), Penugasan Terstruktur (PT), dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT).


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Sekolah mengembangkan KTSP dan silabus berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi.



Terima kasih, semoga bermanfaat :)

Nama : Johannes Clinton
NIM    : 5235117121
Prodi  : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer.


Ringkasan Pertemuan 5

Manajemen Berbasis Sekolah

Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah suatu model pengelolaan yang mengedepankan campur tangan dari seluruh warga di sekolah tersebut.

Tujuannya yaitu :

1. Meningkatkan sikap kemandirian sekolah
2. Meningkatkan tanggungjawab warga sekolah
3. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian warga sekolah terhadap sekolah.

Komponen-komponen Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah Manajemen 
kurikulum, tenaga kependidikan, kesiswaan, keuangan dan pembiayaan, 
sarana dan prasarana, hubungan sekolah dan masyarakat, dan manajemen 
layanan khusus.

Manajemen kurikulum mencakup perencanaan dan pelaksanaan kurikulum pada 
sekolah tersebut. Intinya sekolah harus mampu menyesuaikan dan
merealisasikan kurikulum tersebut.

Manajemen tenaga kependidikan mencakup pengadaan, pembinaan, dan 
pemberhentian pegawai.

Manajemen kesiswaan mencakup penerimaan murid, bimbingan dan 
pendisplinan siswa.

Manajemen keuangan dan pembiayaan dapat dikelompokkan menjadi 3 
sumber, yaitu: pemerintah, orang tua dan peserta didik, dan masyarakat.

Manajemen sarana dan prasaranan pendidikan mencakup semua peralatan 
dalam menunjang kegiatan
kehidupan di sekolah itu (administrasi, belajar mengajar, dan lain-lain).

Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat mencakup hubungan pihak 
sekolah dengan masyarakat sekitar untuk membangun kualitas sekolah.

Manajemen layanan khusus mencakup perpustakaan, uks, dan keamanan 
sekolah.

Semua  peraturan diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun  2005 yang 
intinya adalah 8 standar  pendidikan, yaitu:  standar isi, proses, kompetensi 
lulusan, tenaga kependidikan, pengelolaan, sarana dan  prasarana, 
pembiayaan, penilaian pendidikan.


Sekian dan teirma kasih
Semoga bermanfaat :)

Nama : Johannes Clinton
NIM    : 5235117121

Prodi  : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer.

Wednesday, October 24, 2012

Ringkasan Pertemuan 4

Pendidikan Untuk Semua

Dari judul saja sudah kita ketahui bahwa tujuan dari pembahasan ini adalah agar setiap manusia di negara manapun harus mendapatkan hak pendidikan.

Pendidikan untuk semua sudah di deklarasikan oleh Universal Hak Asasi Manusia, yaitu "setiap orang berhak untuk mendapat pendidikan". Jika di negara kita, hal tersebut dapat kita temui pada UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 dan 2, yang berbunyi:


  1. Setiap warga negara berhak untuk mendapat pendidikan
  2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya
Disini kita dapat ambil kesimpulan bahwa pemerintah kita juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan pendidikan untuk semua dari SD hingga SMP, bahkan SMA di daerah rumah saya juga sudah berlaku wajib sekolah. Tetapi sayangnya masih ada saja oknum-oknum yang bermain curang. Kita doakan saja supaya cepat-cepat tobat :)


Selanjutnya yang dibahas adalah pertemuan kepala negara dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang menghasilkan 8 butir kesepakatan, yaitu:
  1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan
  2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua
  3. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
  4. Menurunkan angka kematian anak
  5. Meningkatkan kesehatan  ibu
  6. Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya
  7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup
  8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan

Mengenai bentuk layanan pendidikan di Indonesia, itu diatur dalam Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Bentuk layanan dibagi menjadi 3, yaitu:
  1. Formal
  2. Non Formal
  3. Informal


Sekian dan terima kasih
Semoga bermanfaat :)


Nama : Johannes Clinton
NIM    : 5235117121
Prodi  : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Saturday, October 13, 2012

Ringkasan Pertemuan 3

Peraturan Pendidikan Dalam Undang-Undang

Pada pertemuan ini kami membahas aturan-aturan dalam undang-undang mengenai pendidikan di Indonesia.

Pada dasarnya, sebelum tahun 1998 Indonesia menganut sistem Sentralisasi; yaitu sistem yang semua kehidupan negara diatur dari pusat. Tetapi setelah 1998 hingga sekarang sistem kita berubah menjadi desentralisasi; yaitu manajemen masing-masing daerah dilakukan oleh daerah itu sendiri, kecuali hankam, hubungan luar negeri, kehakiman, moneter (mata uang), dan agama. Pendidikan termasuk kedalam desentralisasi.

Undang-undang pendidikan sebelum 1998 yaitu pada UU No. 2 Tahun 89 kemudia setelah reformasi Pendidikan di Indonesia menggunakan UU No. 20 Tahun 2003.

Ada beberapa perubahan mendasar antara UU No. 2 Tahun 89 dengan UU No. 20 Tahun 2003. yaitu terletak pada:


  • Bab 4, disini dijelaskan bahwa pendidikan itu tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja tetapi juga masyarakat. Artinya, masyarakat turut berperan serta untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
  • Bab 15, yaitu semua pendidikan dilakukan secara nasional. Tidak ada lagi perbedaan misalnya sekolah negeri biasa dengan sekolah keagamaan, sehingga sekolah keagamaan akan memeberikan 2 jenis ijasah yaitu ijasah sekolah agama dan yang kedua adalah ijasah nasional.
  • Bab 18, yaitu wajib belajar 12 tahun. Karena wajib sehingga tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis.
  • Bab 19, tentang standar pendidikan nasional yang terdiri dari standar isi (kurikulum), standar proses (cara dan metode), standar kemampuan lulus, standar tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, dan pengelolaan. Di dalam standar isi ini lah dilakukan yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang dimana masing-masing sekolah lah yang menentukan kurikulum sendiri.
Selanjutnya yang dibahas yaitu mengenai pendidik.
Menurut UU No. 14 Tahun 2005, mulai tahun 2015 semua guru harus S1. Jika masih ada yang belum dilakukanlah PPKHB (Penilaian  Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar).


Mengenai pembiayaan pendidikan itu dibagi menjadi 3, yaitu:
  1. Operasional, yang sering disebut dengan istilah BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
  2. Personal, yaitu seragam, buku, dan lain-lain.
  3. Investasi, yaitu SDM, sarana prasarana, seminar, dan lain-lain.

Dalam pertemuan ini kami juga diajarkan supaya kita sebagai mahahiswa ptik harus memiliki skill lebih tidak hanya dalam bidang pendidikan tetapi juga dalam bidang komputer supaya ketika kita lulus nanti tidak hanya menjadi guru tetapi juga bisa menjadi teknisi dan begitu juga mahasiswa dalam prodi lainnya.



Terima kasih



Nama : Johannes Clinton
NIM    : 5235117121
Prodi  : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Thursday, October 4, 2012

Ringkasan Pertemuan 2

Cerdas Istimewa Bakat Istimewa (CI+BI)

CI+BI adalah suatu kemampuan atau anugerah yang diberikan Tuhan kepada seorang anak berupa potensi yang memerlukan pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis.
Jadi disini seorang anak diibaratkan seperti bibit unggul, walaupun sudah memiliki dasar yang baik tetapi perlu juga memerlukan suatu proses yang baik supaya bibit tersebut dapat menjadi tumbuhan yang berguna bagi kehidupan, sebaliknya jika bibit itu tidak diproses dengan baik maka bibit itu akan mati dan tidak menghasilkan manfaat nyata bagi kehidupan.

Bagaimana caranya ?
Jika anak CI+BI kita ibaratkan seperti bibit unggul, maka yang pasti diperlukannya adalah air, pupuk, dan pemantauan yang baik agar tidak terserang gangguan hama. Dalam hal ini air, pupuk dan pemantauan yang baik adalah pendidikan. Pendidikan yang baik akan mengolah anak CI+BI  kearah yang baik dan benar.

Anak CI+BI cenderung mengalami kondisi diskronitas/asinkronitas, yaitu perkembangan fisik dan psikis yang bertolakbelakang. Makin tinggi skor IQ, makin rendah sosial emosinya.

Untuk itulah para pendidik (guru) harus membangun task commitment yaitu kemampuan untuk membuat anak menjadi disiplin dan tanggungjawab terhadap tugasnya. Selain itu juga pendidik harus memberikan motivasi agar anak-anak menjadi semakin semangat untuk belajar.


Pada dasarnya ragam kemampuan manusia itu dibagi menjadi 6, yaitu : Intellectual abilities, creativity abilities, sosial competence, musikalitas, artistic abilities, dan practical intelegence.

Intellectual abilities adalah kemampuan umum dan khusus yang dimiliki oleh seorang individu. Sebagai contoh ada seseorang yang bisa menggunakan banyak aplikasi komputer tetapi belum tentu dapat membuat aplikasi tersebut, nah untuk membuat aplikasi tersebutlah diperlukan kemampuan khusus.

Creativity abilities adalah kemampuan untuk membuat sesuatu itu berguna dengan cara yang tidak biasa dan biasanya kreatifitas terbentuk ketika kita terdesak, kekurangan,dan kemiskinan. Karena dalam keadaan seperti itu otak kita akan semakin dipacu untuk berpikir. Sebagai contoh kita tidak memiliki banyak uang untuk makan yang enak, tetapi sebenarnya kita masih dapat makan enak dengan harga murah yaitu dengan makan nasi hanya dengan tempe lalu ditemani oleh kuah-kuah masakan lainnya seperti kuah rendang, gulai ayam, dan lain-lain.

Social competence adalah kemampuan yang melibatkan respon orang lain untuk mendapatkan tanggapan positif. Contohnya adalah seorang anak kecil yang suka main kotor dengan cat.
Sebenarnya ia hanya ingin memberitahu orang lain akan kesukaan atau pekerjaan apa yang ia lakukan sekarang, dan ia juga ingin mendapat penghargaan atau respon positif dari orang lain.

Musikalitas yaitu kepekaan perasaan terhadap sesuatu. Biasanya dengan musikalitas yang tinggi orang lebih cenderung memiliki emosional yang baik.

Artistic abillities yaitu mampu menciptakan suatu karya yang menarik dan indah.

Practical intelegence yaitu kemampuan individu untuk menentukan hal-hal yang cocok dengan dirinya. Misalnya waktu belajar pada tiap anak pasti berbeda-beda, ada yang senang belajar tengah malam, ada juga yang senang belajar ketika subuh. Sehingga kita sebagai orang tua jangan mendiktator anak untuk belajar pada jam-jam sesuai kita.


Intinya adalah anak CI+BI memerlukan perhatian tulus dari kita baik sebagai pendidik maupun orang tua. Karena anak ini cepat sekali berubah emosionalnya tetapi cenderung memiliki kemampuan yang tinggi dalam suatu bidang yang disukainya.


Terima kasih



Nama : Johannes Clinton
NIM    : 5235117121
Prodi  : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Saturday, September 29, 2012

Cerdas Istimewa Bakat Istimewa



Bakat kognitif adalah sangat memperhhatikan, penuh keingintahuan, sangat tertarik, kemampuan untuk mengetahui alas an sangat baik, konseptual dan sistematis baik, dengan mudah dan cepat dapat melihat adanya hubungan antara ide, objek dan fakta, proses berpikirnya cepat dan fleksibel.
Bakat dan emosional yaitu tertarik dengan hal-hal filosofi dan sosal, sangat sensitive dan emosional, sangat memperhatikan kejujuran dan keadilan, perfeksionis, enerjik, rasa humornya berkembang baik, umumnya termotivasi dari dalam dirinya sendiri, hubungan yang baik dengan orang tua, guru dan orang dewasa lainnya.
Bakat bahasa memiliki  perbendaharaan kata yang sangat banyak, dapat membaca pada usia sangat dini, membacanya cepat dan sangat luas.

Proses Belajar Pada Anak Cerdas Istimewa

Aktifitas otak yang ditimbulkannya menyeluruh, terencana dan kompleks dan memerlukan koordinasi yang beragam dari visual (penglihatan), spatial (ruang), verbal (tuturkata) dan daerah sensorik ditolak.
Jadi merupakan pengorganisir yang baik dari informasi multimodal (beragam). Jarang yang hanya berpikir dengan satu jenis rangsangan. Sehingga pada anak ini diperlukan aspek edukasi yang terorganisir.
Pada anak ini juga terdapat peningkatan aktifasi sensorik dan kesiagaan. Pada dasarnya otak anak cerdas istimewa adalah hipersensitif dan akan bertambah dengan latihan. Hal ini bukan hanya terjadi saat pemahaman awal, tapi juga saat melakukan pengumpulan kembali (rekoleksi). Karena impresi pemahaman awal otak anak ini juga ditandai dengan adanya peningkatan efisiensi dan kapasitas memori.
Daya ingat tersebut tidak hanya untuk yang jelas dan enduring memory, tapi juga ditandai dengan multimodal, melibatkan beberapa daerah memori misalnya asosiasi personal, modalitas sensorik yang beragam misalnya warna, suara, bau, gambar visual, verbal dan impresi yang dialami. Multimodalitas ini menunjukkan pada anak cerdas istimewa akan membuat hubungan-hubungan saraf yang tidak biasanya terjadi. Seringkali mereka mempunyai kemampuan special untuk bberpikir secara asosiasi/menghubungkan dalam analisa dan keterampilan yang terorganisir.
Dengan adanya karakteristik otak yang special tersebut, anak cerdas istimewa menyenangi sensai yang jelas, ingatan yang tidak biasa, senang mempelajari ilmu pengetahuan, mengadakan asosiasi yang beragam, kemampuan analitiknya lebih besar. Tapi karakteristik ini dapat menimbulkan efek lain yaitu kebanyakan input sensorik, emosional dan memori, hipersensitivitas sensorik , disorganisasi personal, cepat teralih dengan rangsang sensorik, proses yang terlambat karena banyaknya pilihan dan kelelahan mental.

Sumber : http://mipa-surabaya.blogspot.com/2010/11/ciri-ciri-bakat-bawaan-anak-cerdas.html



Komentar :

Secara garis besar bakat pada anak itu dibagi menjadi tiga, yaitu: bakat 
kognitif, bakat sosial dan emosional, dan bakat kebahasaan. Bakat kognitif 
yaitu memiliki kemampuan berpikir (rasional), konseptual, dan sistematis yang baik. Bakat sosial dan emosional yaitu tertarik dengan hal-hal filosofi dan sosial, sangat memperhatikan kejujuran dan keadilan. Bakat kebahasaan yaitu dapat membaca di usia dini dan memiliki perbendaharaan kata yang luas.
Menurut Bainbridge, anak berbakat sudah dapat terlihat pada masa kanak-kanak. Cuman yang membedakan yaitu anak-anak "cerdas istimewa bakat istimewa". Anak-anak ini memiliki perbedaan dalam hal belajar, misalnya saja mereka lebih cepat menangkap pelajaran dibandingkan anak-anak lainnya.
Tetapi pada dasarnya setiap anak pasti dilahirkan dengan kelebihan masing-masing. Jadi menurut saya pribadi setiap anak itu pasti "cerdas istimewa bakat istimewa", hanya terkadang penafsiran setiap orang itu berbeda-beda.

Terima kasih.


Nama : Johannes Clinton
NIM    : 5235117121
Prodi  : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Saturday, September 22, 2012

Ringkasan Pertemuan 1

Pada pertemuan pertama ini secara garis besar kami membicarakan 2 hal, yaitu aturan perkuliahan dan pembahasan profesi kependidikan secara garis besar.

Pengertian profesi itu sendiri adalah orang yang memiliki wewenang untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu, memiliki ilmu (skill), mata pencaharian, bekerja full time, memiliki self development, dan etika.
Salah satu contoh adalah guru.

Profesi Pendidikan itu dibagi menjadi dua :
1. Pendidik : Guru, Dosen, Tutor.
2. Tenaga Pendidik :
    a. Administrator -> kepala sekolah, dekan, rektor, dan lain-lain.
    b. Teknis -> tata usaha.
    c. Laboran -> yang bertugas di laboratorium.
    d. Pustakawan -> yang bertugas di perpustakaan

Secara garis besar tugas seorang guru itu dibagi menjadi tiga:
1. Eksplorasi : mendalami suatu materi
2. Elaborasi : menguraikannya atau membahasnya mulai dari bagian terkecil
3. Konfirmasi : memastikan apakah ilmu yang itu sudah tepat sasaran atau belum



Terima kasih

Nama : Johannes Clinton
NIM    : 5235117121
Prodi  : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer